BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hormon berasal dari bahasa Yunani yakni Hormaen yang berarti menggerakkan.
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Definisi hormon secara klasik menurut (STARLING) adalah penghantar (transmitter) kimiawi yang
dilepaskan dari sel-sel khusus kedalam aliran darah dan selanjutnya dibawa ke
sel-sel tanggap (responsive cells) tempat terjadi khasiat itu. (www.e-bookspdf.org)
Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar
endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan
ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain,
terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil
sekresinya melalui saluran khusus.
Keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting,
hal ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan
lain sebagainya. Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan
(stimulus). Hormon tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang
sesuai. Sebagai contoh, hormone insulin disekresikan pankreas saat ada
rangsangan gula darah yang tinggiDi dalam tubuh manusia ada beberapa jenis
kelenjar endokrin, yakni kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus,
pankreas, adrenal, dan gonad.
Gambar:
Letak Kelenjar Endokrin Pada Manusia
(id.wikipedia.org)
BAB II
PEMBAHASAN
Kelenjar hipofisis terletak pada dasar otak dan di bawah kendali hipotalamus. Di dalam tubuh, ukurannya lebih kurang sebesar kacang ercis. Kelenjar ini seringkali disebut pula sebagai master of gland. Hipotalamus dan hipofisis berperan penting dalam pengendalian perkembangan gonad dan fungsi reproduksi.
Kelenjar hipofisis terdiri atas dua lobus, yaitu bagian depan (lobus anterior), dan bagian belakang (posterior)..
a. Lobus Anterior (Adenohypophysis )
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan banyak hormon. Diantaranya :
a. Growth Hormone (GH)
Mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh (tulang dan
otot).
b. Thyroid Stimulating H (TSH)
Mengendalikan jumlah hormon tiroxin dan triodotironin
yang di sekresi oleh kelenjar tiroid.
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sl
kelenjar tiroid.
c. Adenocortico Tropic H (ACTH)
Menstimulasi sekresi hormon adenocortical.
d. Mekinocyte Stimulating H (MSH)
Menstimulasi pembentukan pigmen dan penyebaran sel-sel
penghasil pigmen pada epidermis
e. Follicle Stimulating H (FSH)
Padawanita → merangsang pertumbuhan folikel ovarium dan
membantu merangsang produksi estrogen.
Pada pria → merangsang pertumbuhan dan perkembangan
spermatozoa dalam tubulus testis.
f. Endorfin
Penghilang rasa nyeri alamiah (efek morfin) dan merespon
stres.
g. Luteinizing H (LH)
Pada wanita → bekerja sama dengan FSH merangsang
produksi estrogen dan untuk ovulasi dan sekresi progesterone.
Pada pria → merangsang sl tubulus testis untuk
memperoleh produksi androgen (tetosteron).
h. Prolactin (PRL)
Disekresi Selama masa hamil dan menyusui untuk
memperoleh sekresi ASI.
Mengahasilkan Hormon diantaranya:
a. Antidiuretic Hormone (ADH)
Merangsang tubulus ginjal untuk mengabsorbsi air
dan cairan didalamnya
b. Oksitosin
Berperan dalam membantu proses kelahiran dengan
kontraksi uterus. Oksitosin juga membantu
sekresi susu dari payudara ibu.
Gambar: Kelenjar
Hipofisis (Master Of Gland)
(www.e-bookspdf.org)
2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya pada laring. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring. Beratnya sekitar 25 g dan kaya akan darah. Hormon yang disekresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin (thyroxin) dan calcitonin.
a.
Hormon tiroksin,
terbentuk dari asam amino yang mengandung yodium.
Berfungsi untuk mengontrol metabolisme karbohidrat dan lemak untuk sumber
energi. Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid.
Kondisi kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme
(morbus basedowi), dengan tanda-tanda meningkatnya detak
jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan tidak teratur, mulut menganga,
dan mata melebar, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar tiroid
karena kekurangan makanan yang mengandung yodium. Penyakit pembengkakan
demikian dinamakan gondok (struma).
b. Calcitonin, mengontrol penurunan kadar
Ca dalam darah dan agar disimpan dalam tulang dan gigi. (Intisari Biologi,2003)
3. Kelenjar Paratiroid (Anak Gondok)Melekat ke tiroid di dorsal, Kelenjar paratiroid terdiri atas empat lobus. Hormon yang disekresikan kelenjar ini disebut parathormon (PTH). Hormon parathormon berfungsi dalam mengontrol metabolisme ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43-) agar kadarya tetap dalam darah.
Manusia jarang mengalami hipoparathormon (kondisi kekurangan hormon parathormon). Kalaupun mengalaminya, seseorang dapat kejang otot atau tetani. Sedangkan hiperparathormon (kondisi kelebihan hormon parathormon) dapat menimbulkan berbagai gejala seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk abnormal. Selain itu, kadar ion Ca2+ yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke air seni dan mengendap bersama ion PO43-. Endapan ini dapat membentuk batu ginjal sehingga menyumbat saluran air seni.
Gambar: Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
4. Kelenjar TimusKelenjar timus merupakan organ yang berubah mengikuti usia dan dianggap bermanfaat di dalam proses tumbuh kembang dan sampai masa pubertas.. Pentingnya peranan timus pada reproduksi terlihat dari kenyataan bahwa pengangkatan timus akan memicu atresia folikel dan kegagalan ovarium dini. Tiadanya timus secara congenital ternyata pula mengakibatkan tiadanya oosit di dalam ovarium. (Elearning.gunadarma.ac.id)
5. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Produksi androgen yang berlebihan pada wanita dapat bersumber dari ovarium,adrenal,atau kedua-duanya. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan reproduksi, dan terutama akan melibatkan mekanisme ovulasi. Masing-masing struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula).
Bagian Medula (bagian dalam)kelenjar adrenal
menghasilkan hormon adrenalin dan nonadrenalin.
a. Hormon
Adrenalin (epinefrin), berpengaruh dalam penyempitan pembuluh
darah sehingga tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
Hormon ini juga berperan mengubah glikogen menjadi glukosa
(gula darah). Selain itu, hormon adrenalin bersama hormon
insulin memengaruhi proses pengaturan kadar gula dalam darah.
b.
Hormon
Nonadrenalin (norepinephrin), sama dengan adrenalin.
Bagian korteks (bagian luar) adrenal menghasilkan
aldosteron, corticosteroid,estrogen dan androgen.
a.
Aldosteron,
mengatur keseimbangan elektrolit (terutama Na dan K) dan air dalam tubuh.
b.
Corticosteroid, mengatur metabolism
karbohidrat, protein, lemak dan mineral.
c. Estrogen dan Androgen, yang
keampuhannya hanya 1/5 yang dihasilkan gonad; fungsi pertimbangan hormone
kelamin bagi secondary sexual characters. (Intisari
Biologi,2003)
Gambar: Letak Kelenjar Adrenal (www.e-bookspdf.org)
6. Kelenjar PankreasKelenjar prankeas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau pulau Langerhans. Kelenjar Pankreas memilki dua fungsi yaitu: fungsi eksokrin dan endokrin.
1. Fungsi Eksokrin
Menghasilkan getah pancreas yang berisi enzim
pencrnaan dan elektrolit. Cairan pencerna ini berjalan melalui saluran
ekskretori yang halis → ductus wirsungi → ductus santorini (masuk ke duodenum)
saluran utama bergabung dengan saluran empedu di Ampula Vater.
2. Fungsi Endokrin
Menghasilkan hormone dipulau Langerhans yakni hormone
insulin, sebuah hormon berbentuk protein yang ditemukan oleh Dr.
Frederick Banting pada tahun 1922. Hormon insulin berperan saat
proses pengubahan gula darah (glukosa) menjadi (glikogen) di dalam
hati. Sehingga, oleh hormon tersebut, kadar gula darah menjadi turun.
Kekurangan hormon insulin pada seseorang dapat menyebabkan penyakit
diabetes melitus atau penyakit kencing manis.
Gejala penyakit kencing manis
ditandai dengan tingginya glukosa dalam darah yang tinggi.
Glukosa yang ada dalam tubuh penderita tidak diubah menjadi glikogen dan lemak,
justru sebaliknya glikogen dan lemak yang diubah menjadi glukosa.Selain hormon
insulin, kelenjar Langerhans juga memproduksi hormon guklagon.
Hormon guklagon hormon yang berperan dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.
Gambar: Struktur Morfologi
dan Letak Kelenjar Pankreas
(www.e-bookspdf.org)
7. Kelenjar Kelamin (Gonad)
Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.
Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH. (Elearning.gunadarma.ac.id)
DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Wildan.1990.Reproduksi Embryologi.Tarsito:Bandung.
Bresnick,Stephen.2003.Intisari Biologi.Hipokrates:Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Endokrin
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_kandungan/bab3_endokrinologi_reproduksi_pada_wanita.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar